Benar, proses pembuatan wine (angur) dimulai dengan memetik anggur. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pembuatan wine setelah pemetikan: gunung388
- Pemetikan Anggur:
- Anggur dipetik dari kebun anggur (vineyard). Pemilihan waktu pemetikan sangat penting karena memengaruhi kualitas wine. Anggur harus dipetik pada saat yang tepat, tergantung pada jenis wine yang diinginkan dan kondisi anggur itu sendiri.
- Pencucian dan Sortasi:
- Anggur yang dipetik dibawa ke pabrik wine untuk dicuci dan disortasi. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran, daun, dan anggur yang rusak atau tidak matang.
- Penggilingan (Crushing):
- Anggur yang telah disortasi digiling untuk memecahkan kulit dan daging buah. Dalam proses ini, jus anggur (must) diekstraksi dari buah. Pada beberapa wine, terutama wine merah, kulit anggur juga dicampur dengan jus untuk memberikan warna dan tannin.
- Fermentasi:
- Jus anggur kemudian dibiarkan untuk fermentasi. Dalam proses ini, ragi (baik ragi alami dari anggur atau ragi tambahan) mengubah gula dalam jus anggur menjadi alkohol dan karbon dioksida. Fermentasi dapat berlangsung di tangki stainless steel, kayu, atau wadah lainnya.
- Penyaringan dan Pengeluaran:
- Setelah fermentasi selesai, wine disaring untuk menghilangkan padatan yang tersisa, seperti kulit anggur dan biji. Wine kemudian dipindahkan ke dalam tangki atau tong penyimpanan untuk proses pematangan.
- Pematangan (Aging):
- Wine disimpan dalam tong kayu (oak barrels) atau tangki stainless steel untuk pematangan. Proses ini dapat berlangsung dari beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada jenis wine dan karakteristik yang diinginkan.
- Pencampuran (Blending):
- Setelah pematangan, beberapa wine mungkin dicampur untuk mencapai rasa dan karakter yang diinginkan. Pencampuran ini dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan konsistensi dan kualitas wine.
- Penyaringan dan Pembotolan:
- Wine kemudian disaring sekali lagi untuk menghilangkan partikel halus sebelum dibotolkan. Pada tahap ini, wine juga bisa diberi tambahan sulfite untuk melindunginya selama penyimpanan.
- Penyimpanan dan Kematangan Botol:
- Setelah dibotolkan, wine disimpan dalam kondisi yang tepat untuk kematangan lebih lanjut. Beberapa wine dapat berkembang dan membaik seiring waktu dalam botol.
- Distribusi dan Penjualan:
- Wine yang sudah siap didistribusikan ke pasar, di mana konsumen dapat membelinya dan menikmati hasil akhir dari proses panjang pembuatan wine.
Setiap langkah dalam proses pembuatan wine mempengaruhi kualitas dan karakter wine akhir. Proses ini memerlukan perhatian terhadap detail dan keterampilan untuk menghasilkan wine yang berkualitas.